Kapolda Jateng Buru Penyebar Berita Hoax

0
1721

POSBUMI.COM, SEMARANG –  Kapolda Jateng Brigjen Pol Ahmad Luthfi bersama sejumlah pejabat Polda bersilturahmi dengan Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi di kantor MUI Kompleks Masjid Raya Baiturrahman, Jalan Pandanaran 126, Simpanglima Semarang, Kamis (14/05/2020).

Kapolda Jateng Brigjen Ahmad Luthfi akan memburu pelaku penyebar berita hoaks yang meresahkan. Berita bohong (hoaks), ujaran kebencian (hate speech), provokasi, adu domba dan menyebar fitnah akan dicari pelakunya untuk ditangkap agar mempertanggungjawabkan perbuatannya.

” Setiap hari kami melakukan patroli cyber di dunia maya. Tindakan pidana hoaks ditangani khusus oleh unit cyber Dirkrimsus merpakan Kejahatan Informasi Teknologi (KIT). Kalau warga masyarakat mendapati akun-akun di internet yang mengarah ujaran kebencian, fitnah, adu domba dan sebagainya, segera laporkan kepada kami,’’ tegasnya.

Dia menyampaikan hal itu ketika bersilaturahmi dengan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng di kantor komplesk Masjid Raya Baiturrahman, Jalan Pandanaran 126, Simpanglima Semarang, Kamis (14/5/2020).

Kapolda Baru Sambangi Kantor PWNU Jateng Ahmad Luthfi semula menjabat Wakapolda dilantik menjadi Kapolda Jateng, Jumat (8/5/2020) menggantikan Irjen Rcko Amelza Dahniel yang menduduki jabatan Kepala Badan Intelejen Keamanan (Kabaintelkam) Polri.

Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi mengatakan, tugas MUI dan Polri sama, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. ‘’Jalannya yang berbeda. MUI menjaga situasi aman dan tertib melalui fatwa, tausiah dan ajakan berbuat amar makruf nahyi munkar, sedang Polri melakukan fungsi yang sama melalui jalur yang berbeda,’’ katanya.

Masyarakat terutama menyangkut pelaksanaan ibadah puasa, misalnya tarawih, shalat Jumat, shalat id di rumah dan lain-lain. Kapolda Ahmad Luthfi membenarkan tugas dan fungsi Polda dan MUI sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat dengan cara yang berbeda. Pihaknya siap mengamankan dan melakukan sosialiasi produk fatwa, tausiah atau anjuran MUI untuk disampaikan kepada masyarakat.

Menurutnya, banyak persoalan di tengah warga yang bisa diselesaikan dengan modal ketokohan atau figur di masyarakat. ‘’Alim ulama termasuk figur tokoh yang menjadi acuan masyarakat,’’ kata Kapolda.

Berdasarkan berita ini dilansir dari rekan AyoSemarang.com guna turut serta mempublikasikan agar masyarakar dapat memahami apa yang telah di intruksikan oleh Kapolda dan Ketua Umum MUI Jateng, terangnya.

( A`IDIN, ST )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here