BPNT di Pemalang Memanas, Agen Bantah Tudingan Memotong Dana KPM

0
1601

POSBUMI.COM, PEMALANG-JATENG –
Program Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT merupakan program transformasi program rasta untuk memastikan program menjadi lebih tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat waktu, tepat harga dan kualitas serta tepat administrasi.

Sayangnya program itu ternyata yang terjadi di Kabupaten Pemalang menjadikan program tepat untung. Hal itu karena, program yang semestinya di jadikan sebagai program penyempurnaan justru di sinyalir malah buat Bancakan oleh oknum oknum Bundes/Bundesma.

Tidak cuma itu saja, ada muncul nama agen tapi nama tersebut ternyata di jadikan sebagai simbol saja.

Mereka ( agen ) cukup di jadikan sebagai penunjuk jalan atau pegawai pengurus “Bongkar Muat” dan pengantar barang. Keberadaan BPNT berjalan di Pemalang pada November 2018 yang masing KPM menerima sebesar Rp.110.000,- Januari 2019 sebesar Rp.150.000,- dan Januari 2020 sampai Maret Rp.200.000.-

Seperti pada pemberitaan yang sebelumnya di langsir Radar Indonesia yang menyebutkan bahwa memanasnya program BPNT di sebabkan adanya dugaan pemotongan bantuan ke KPM sebesar Rp.15.000.- Dan penjualan telor yang semestinya dengan harga kiloan, tapi memakai harga per butir. Selain itu juga paket penyediaan beras dengan kwalitas kurang baik seperti beras raskin.

Dengan adanya kejadian tersebut, Program BPNT di Kabupaten Pemalang menuai masalah. Bahkan belum lama ini di kabarkan sudah masuk dalam penyidikan Mapolres.

SALING LEMPAR KESALAHAN.
Memanasnya program BPNT menimbulkan beberapa pengurus, yakni Bundesma, Agen dan lainnya jadi kebakaran jenggot.

“Mereka saling lempar kesalahan” Akibatnya beberapa agen penyalur sembako menjadi geram. Mereka para agen membantah keras kalau di tuding sebagai biang masalah telah menyunat dana Keluarga Penerima Manfaat.

Penentuan fee atau profit agen dengan menyunat dana KPM, justru diatur oleh Badan Usaha Milik Desa Bersama ( Bundesma ) selaku supplier komuditas sembako.

” Kami selaku agen tidak pernah memotong dana BPNT. Jika ada sesuatu keuntungan itu wajar sebagai upah capai, karena kami terkesan hanya di jadikan penunjuk jalan, pengantar barang dan mengurus bongkar muat barangnya. Dan semua jumlah pengeluaran untuk itu, Bundesma yang menentukan angkanya.

“Tapi mengenai fee atau profit Bundesma juga yang menentukan,” kata Fajar, agen Jayadi di Desa Kabunan Kec. Taman Pemalang dalam keterangan pers dengan Puskapik.com, pada Senin yang lalu.

Fajar mengaku, ia bersama sama agen lain tidak pernah melakukan penentuan / matok keuntungan dalam menjalankan kewajiban menyalurkan sembako ke warga penerima manfaat. Jika terjadi adanya muncul angka sebesar Rp.15.000 atau lainya dengan istilah memotong jatah KPM, itu merupakan keuntungan agen.

Semua itu juga atas dasar ketentuan Bundesma selaku supplier BPNT di Pemalang.

Hal senada juga di sampaikan agen yang lain. Sebut saja Eko, agen di Desa Sewaka Kec. Pemalang. Ali Nasikhin di Desa Banjarmulya serta Adi Mardiarso dari Kec.Taman.

Menurut mereka, keuntungan yang di peroleh agen di pakai untuk operasional biaya persiapan hingga pendistribusian sembako ke KPM.

Anehnya, ketika di singgung berapa belanja masing masing kebutuhan dari seluruh komoditas paket sembako yang di salurkan, Mereka ( agen ) mengaku tidak tahu menahu. Alasanya, semuanya dari beras, telor, sayur mayur, buah dan lainya berasal dari Bundesma yang mengklaim sebagai supplier BPNT.

” Kami tidak mengetahui harga sebenarnya masing masing itu.
Karena yang kami terima sudah dalam bentuk paketan,” jelas Eko.

Selain itu juga ada yang mengaku bahwa agen terkesan hanya di jadikan Kuli. ” Saya hanya sebatas anter barang saja dan mencarikan muatnya,” ucap Adi.

Hingga berita ini di turunkan, belum diperoleh keterangan resmi dari pihak Bundesma terkait masalah ini.

Kepala Dinas Sosial ( Dinsos ) Kab. Pemalang, Slamet Masduki secara tegas mengatakan Bundesma bukanlah supplier tunggal untuk penyedia sembako pada program BPNT. Sebagai penyalur sejumlah bahan pangan pemerintah memprioritaskan pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sehingga dapat memperdayakan perekonomian daerah / wilayah.

Dirinya juga meminta agar tidak ada pihak pihak atau kelompok tertentu yang memanfaatkan situasi di tengah wabah Corona dimana masyarakat saat ini sedang dalam kondisi memprihatinkan.

” Tolong jangan ciptakan keruh suasana dengan klaim klaim sepihak, apalagi mengintervensi,” terangnya.

( A’IDIN ST & WASKITO )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here