POSBUMI.COM,LEBAK BANTEN – Ketegangan memuncak antara masyarakat adat Kesepuhan Sukamanah Olot Bacok dengan pihak perusahaan PT NKE di wilayah Desa Cikamunding, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten. Cekcok sengit nyaris berujung bentrok terjadi ketika seorang pekerja harian lepas dari PT NKE bernama Tatang, bertindak seolah-olah sebagai penanggung jawab perusahaan dan memaksakan alat berat untuk tetap beroperasi di lokasi yang tengah dipersoalkan masyarakat adat.
Insiden panas tersebut terjadi di hadapan Camat Cilograng dan Babinsa yang berada di lokasi. Ketegangan sempat memuncak antara Tatang dan salah satu tokoh adat Sukamanah Olot Bacok. Beruntung, gesekan ini berhasil diredam oleh Babinsa dari Koramil Cilograng yang sigap menengahi agar bentrokan fisik tidak terjadi.
Warga setempat menyayangkan tindakan arogan yang dilakukan oleh pihak perusahaan melalui oknum bernama Tatang. “Seakan-akan dia adalah pemilik proyek, memaksa alat berat masuk ke wilayah adat tanpa ada titik temu dengan masyarakat. Ini bukan hanya tidak menghargai kearifan lokal, tapi juga memicu potensi konflik yang lebih besar,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga juga menyerukan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dan pemerintah agar segera turun tangan menyelesaikan konflik ini. “Sampai kapan masyarakat kami didiamkan? Sampai kapan keluhan masyarakat dianggap angin lalu? Mafia tanah sudah sangat meresahkan! Jangan tunggu sampai darah tumpah,” lanjutnya.
Jika tidak ada tindakan tegas dari pemerintah dan APH untuk meluruskan konflik ini, masyarakat khawatir akan terjadi bentrok yang lebih besar dan tak terkendali. Situasi semakin panas, dan aroma ketidakadilan semakin menyengat di tengah warga Cikamunding.
Kami tegaskan: jangan biarkan konflik ini dibiarkan membusuk! Pemerintah harus hadir, bukan hanya menjadi penonton. Suara masyarakat adat harus didengar!
(Red)