POSBUMI.COM, SAMPIT-KALTENG – Petani sayur yang biasanya setiap harinya bisa menghasilkan hasil taninya baik itu sayur mayur maupun lainya yang setiap harinya mendapatkan hasil panen diambil oleh para tengkulak saat ini mengeluh dan tidak mendapatkan hasil pertaniannya sama sekali akibat adanya wabah virus Corona COVID-9 yang melanda dimana mana.
Pasalnya, tengkulah sayur mayur yang biasanya mengambil langsung dengan kaum petani saat ini berhenti total lantaran selain di Pasar sepi, juga jarang pengunjung pasar yang datang sehingga baik itu sayur maupun hasil bumi lainya berdampak tidak payu dan berujung busuk dan terbuang.
Prayit (51), warga Desa Bapeang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur ( KOTIM ) yang keseharianya bekerja sebagai petani sayur.
Kepada wartawan POSBUMI.COM, Prayit mengungkapkan petani sayur tidak sedikit modalnya dan perlu pupuk serta obat obatan lainya supaya hasil panenya bisa memuaskan serta dapat hasil buat biaya keluarga sehari hari. Akan tetapi semenjak adanya Virus Corona Covid-19 membuat takut dan berdampak pada penjualan hasil pertanian sektor sayur mayur merugi.
“Jangankan mendapatkan hasil cukup untuk membayar pupuk atau obat obatan yang digunakan merawat selama menyayur itu saja sudah untung,” ungkap Prayit.
Hal senada juga disampaikan Soman (35) yang bekerja sebagai tengkulah sayur dari petani satu ke petani yang lain mengatakan, dampak Virus Corona Covid-19 berdampak pada turunnya pendapatan.
“Sangat sepi sekarang selain pasar yang biasanya ramai didatangi pengunjung saat ini sangat sepi dan jualanpun sangat turun draktis , beberapa hari yang lalu banyak yang terbuang sayur yang saya bawa, karna tidak laku dan tidak ada pengunjung yang datang,” pungkasnya.
( Kar )