POSBUMI.COM, SURABAYA – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jatim Irjen Pol M Fadil Imran, bersama Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo Iryansyah dan Gubernur Jawa Timur Kofifah Indar Parawansa meninjau Kampung Tangguh di Ds. Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu. Dan Ds. Sitirejo Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Serta Kampung Tangguh di RW.05 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing wilayah Kota Batu, Malang Kota.
Disampaikan Kapolda Jatim, kampung Tangguh ini sebagai ujung tombak yang dipersiapkan untuk menanggulangi pandemi COVID-19 serta diharapkan mampu mengatasi dampak sosial akibat pandemi COVID-19, bahkan permasalahan sosial yang lainnya.
“Kampung Tangguh ini telah tersedia sarana prasarana antara lain relawan Satgas cegah COVID-19, adanya protokol kesehatan, ruang isolasi, peralatan pemula sarana, lumbung pangan, bahkan adanya pencatatan terhadap warga yang terdampak,” ujar Kapolda Jatim.
Lanjut disampaikan Gubernur Jatim, saya melihat dari pelaksanaan PSBB di Malang Raya, dalam pelaksanaan PSBB ini cukup melandai tentu kami berharap bahwa dengan partisipasi masyarakat yang kuat seperti yang di Kampung Pendem akan menjadi bagian kekuatan Sosial Capital yang dimiliki oleh masyarakat Kota Batu.
“Bahwa dengan adanya Kampung Tangguh kita harapkan kebersamaan diantara seluruh solidaritas masyarakat berbasis RT/RW Desa seperti ini akan efektiv dalam mencegah penularan atau penyebaran COVID-19,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indra Parawansa, Rabu (27/05).
Gubernur Khofifah menyampaikan Terimakasih kepada gugus tugas COVID-19 di Kampung Pendem dan terutama warga masyarakat yang luar biasa mengawal seluruh warganya supaya semuanya terlindungi, dan tidak ada yang kemudian tertular karena masing-masing saling menjaga.
“Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada para relawan Satgas dengan dukungan peran aktif dan semangat kebersamaan warga dapat melindungi warganya dari terpapar COVID-19,” jelas Gubernur Jatim.
Kita ketahui bersama di Kampung Tangguh ini ada makanan, sayuran siapa saja boleh menaruh dan mengambil seperlunya, ada lumbung pangan untuk memenuhi kebutuhan bagi warga yang memerlukan.
“Kita melihat ada makanan atau sayur siapa boleh menaruh seikhlasnya, siapa boleh mengambil seperlunya, dan ada lumbung pangan disana, ada tempat dimana mungkin akan menjadi transit sementara bagi mereka yang kemungkinan terkonfersi dari repitas dan seterusnya semua disiapkan,” tutup Khofifah Indra Parawansa.