POSBUMI.COM, JAKARTA – Data terkonfirmasi Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid 19, melaporkan bahwa sampai hari ini Kamis (23/04/2020) DKI Jakarta masih menjadi episentrum atau pusat penyebaran virus corona dan merupakan daerah terbanyak terpapar wabah Covid-19 serta menduduki angka tertinggi korban meninggal dunia.
Diperkirakan jumlah PDP dan orang terinfeksi positif virus mematikan dan jumlah orang meninggal dunia akan terus bertambah di DKI Jakarta, mendorong Pemerintah Daerah DKI Jakarta memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk 28 hari ke depan hingga 22 Mei 2020 mendorong Pemda DKI Jakarta berinisiasi memanfaatkan gedung-gedung sekolah di wilayah DKI Jakarta guna dijadikan sebagai tempat isolasi bagi orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona dan sebagai tempat tinggal bagi para pekerja medis maupun dokter.
Walaupun kebijakan ini banyak anggota masyarakat di sekitar sekolah pada umumnya menolak rencana Pemda DKI itu, karena dikawatir dapat membawa dan menularkan virus corona ditengah-tengah masyarakat.
Perpanjangan Kebijakan PSBB di DKI Jakarta dan didaerah lain dapat dipastikan akan membawa dampak terhadap anak-anak dimana diwajibkan dirumah aja, tinggal, belajar di rumah dan beribadah di rumah akan berdampak anak mengalami stres berkepanjangan bahkan berpotensi menjadi depresi, karena hak dasar anak terabaikan.
“Selama tinggal di rumah seperti hak bermain dan hak anak atas rasa nyaman dan aman serta hak anak atas rekreasi dan hak memanfaatkan waktu dan budaya terrmasuk hak untuk bersosialisasi antar sesama teman sebaya dan teman bermain dilingkungan sekolah, dipastikan terbaikan,” demikian disampaikan Arist Merdeka Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak dalam rilisnya bersamaan dengan penyerahan bantuan sosial kemanusiaan Sembako di Kantor Komnas Anak Kamis (23/04/2020).
Lebih lanjut Arist Merdeka menjelaskan dalam rilisnya jika kebutuhan hak dasar anak seperti hak bermain, hak atas kesehatan maupun hak anak untuk mendapatkan konsumsi makanan yang dapat meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh anak khususnya balita dari serangan Covid 19 terabaikan, anak-anak dapat dipastikan akan menjadi sasaran dari pandemi Covid 19, akibatnya anak akan semakin stress karena hak-hak dasarnya terabaikan bahkan bisa sampai melakukan tindakan bunuh dori.
Untuk mengantisipasi kondisi itu, Komisi Nasional Perlindungan Anak yang didirikan tahun 1998 sebagai institusi independen yang diberi tugas dan fungsi untuk memberikan pembelaan dan perlindungan anak di Indonesia, hari ini Kamis 23 April 2020, bersama Tim Aksi Solidaritas Anak Indonesia Tangguh melawan Pandemi Covid 19, sehari sebelum bulan romadhon berbagi kasih dengan menyerahkan bantuan sosial kemanusiaan berupa paket sembako kepada anak melalui orangtua dan atau keluarga yang sedang menghadapi kehilangan lapangan pekerjaan dan penghasilan di tengah-tengah serangan Covid 19 yang menyerang negeri ini.
Bantuan sosial kemanusiaan untuk anak dikumpulkan dari donasi anggota masyarakat berlatar belakang berbeda dan berpenghasilan lebih serta kerjasama dengan bantuan kemanusiaan yang diberikan Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Komnas Perlindungan Anak diserahkan kepada anak melalui orang tua anak-anak yang saat ini ini kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian an.
Penyerahan bantuan sosial kemanusiaan sebagai kepedulian Komnas Anak kepada anak saat ini telah disalurkan melalui keluarga yang membutuhkan.
Dan agar tepat pada sasarannya, 250 paket sembako yang dikumpulkan dari berbagai donasi anggota masyarakat diserahkan secara bertahap dan ada juga yang diserahkan oleh para relawan kemanusiaan Komnas Anak dengan cara menyerahkan langsung kerumah dan tempat tinggal orangtua anak juga dengan cara membagi kupon kepada orangtua dengan maksud agar tepat pada sasaran yakni menggunakan sistim pendataan y by Name by Address.
Penyerahan 150 paket bantuan sosial kemanusiaan dari Kemensos untuk anak ini diserahkan langsung oleh Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait bersama Dhanang Sasongko selaku Sekjen Komnas Perlindungan Anak dan Lia Latifah dihalaman kantor Komnas Anak.
150 paket bantuan sosial kemanusiaan kepada anak itu diserahkan secara langsung bagi yang membutuhkan termasuk kepada sejumlah supir Taxi dan angkot, jelas Arist. Anak Indonesia Tangguh Melawan Covid 19, ANak Merdeka!
( RED )