POSBUMI.COM, SAMPIT – Sedikitnya puluhan pedagang pasar dadakan yang di wilayah Baamang, tepatnya berada di Jalan Christopel Mihing lapangan Sepakbola SMPN-3 Sampit Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan Baamang, berahir ricuh akibat menolak untuk dibubarkan, Sabtu(28/3).
Dari pantauan Posbumi.com di lapangan ada sebagian masarakat yang berdagang di pasar dadakan tersebut menyebutkan, sejumlah pedagang menolak dibubarkan karena tidak ada pemberitahuan dari pihak Pemkab Kotim sebelumnya, untuk tidak melakukan aktivitas perdagangan di wilayah setempat. Seperti diketahui sebelumnya lapangan sepakbola SMP-3 tersebut memang menjadi lapak para pedagang kaki lima atau pedagang keliling di Kota Sampit.
Sementara, dari pihak Pemerintah Daerah, sampai saat ini belum ada memberikan solusi yang tepat kepada para pedagang pasar dadakan ini kenapa tiba tiba harus dibubarkan tanpa ada pemberitauan dahulu.
“ Kalau kami para pedagang dilarang berjualan, kami mau makan apa? Kalau begini, sama saja Pemerintah mau membunuh kami yang rakyat kecil ini,” ujar Mansah, salah satu pedagang kepada
Posbumi.com saat dibincangi Sabtu (28/3).
Dalam kesempatan itu mereka menolak kalau pembatasan tersebut hanya karena mewabahnya Covid-19.
“Kalau mau jangan hanya kami yang dilarang, semua pasar ditutup kalau alasannya Virus Corona, sementara kami sebagai masarakatkecil kalau tidak berusaha mau makan apa ? ” tegasnya.
( A’IDIN & KR )