POSBUMI.COM, TANGERANG – Salah satu warga meninggal dunia diduga karena tidak di tangani oleh Medis, adalah pasien Rumah Sakit Sari Asih, Jln Moh.Toha Km 3,5 (Simpang Tiga Sangiang) Kota Tangerang-Banten.
Almarhum Drs. Maruli Tua Manalu, warga Vila Tangerang Indah, Jl. GN Rinjani Raya Blok GA10 No.14 RT.05/RW.13 Kel. Gebang Raya Kec. Priuk Kota Tangerang. Meninggal karena tidak mendapatkan pelayanan medis saat kondisi sudah sekarat.
Seperti yang di ceritakan istri almarhum dikediamannya. Ia sangat menyesalkan kejadian itu, karena dari awal masuk ke RS tersebut sampai meninggal tidak mendapatkan pertolongan pertama di IGD RS yang ditujunya, pada Kamis (23/04/2020).
“Saya sampai mohon mohon ke Dokternya agar segera di lakukan pertolongan tapi kata dokter nya sudah meninggal, padahal waktu saya buat tambahan pernapasan dari mulutnya, almarhum suami saya masih muntah muntah dan bernapas, dan hampir setengah jam berlalu tidak mendapatkan penanganan sehingga almarhum suami saya meninggal dunia di RS tersebut,” terangnya saat menceritakan nasib yang dialaminya ke awak media, Sabtu (25/04/2020).
Tidak sampai disitu, keluarga almarhum juga di kenakan biaya Rp.130 ribu untuk biaya rumah sakit dan biaya ambulance sebanyak Rp.450 ribu sehingga menambah beban bagi keluarga almarhum.
Romo selaku kordinator LSM Geram Banten Indonesia Kota Tangerang menyesalkan kejadian tersebut. Ini tidak boleh di biarkan.
Pemerintah harus bertanggung jawab, karena bagaimanapun itu sebuah kejahatan kemanusiaan.
“Ini jelas jelas mengabaikan hak, yang sampai menghilang nya nyawa seseorang,” terangnya.
Romo menambahkan, kami mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga yang ditinggalkan, dalam waktu dekat ini kami akan layangkan surat ke Pihak Rumah Sakit untuk mendapatkan Klarifikasi, dan jika memang terbukti ada kelalaian yang di lakukan pihak Rumah Sakit. Selanjutnya akan kita laporkan ke Komnas HAM, dan Kementrian Kesehatan,” ujarnya.
Saat di konfirmasi ke pihak RS. Sari Asih, Sabtu (25/04/2020), Suster Mumun mengatakan kita akan kroschek dulu ke dokter yang menangani, karena kita juga baru tau hal ini.
Selanjutnya awak media team di suruh tuk meninggalkan no kontak untuk segera di konfirmasi secepatnya. Namun hingga berita ini di muat Selasa (28/04/2020) belum ada konfirmasi dari pihak RS. Sari asih tersebut, seperti yang di ungkapkan Suster Mumun sebelumnya.
( TIM )