POSBUMI.COM, JAKARTA – Mata uang kripto yang dikenal dengan cryptocurrency, adalah mata uang digital, yang secara fisik tidak berujud. Namun demikian cryptocurrency pada umumnya digambarkan dalam bentuk koin/keping, mengingat satuan hitungnya adalah koin.
Mata uang cryptocurrency, juga tidak nyata, tidak memiliki fundamental dan tidak memiliki nilai nyata (tidak memiliki nilai intrinsik). Secara fisikpun tidak bisa dipegang, semua kepemilikan cryptocurrency hanya tercatat dalam sistem blockchain, semacam catatan transaksi dalam buku besar atas mutasi yang terjadi dan oustanding cryptocurrency yang dimiliki oleh setiap investor. Karenanya uang cryptocurrency hanya berlaku untuk kalangan komunitasnya. Beda dengan mata uang yang secara fisik ada wujudnya, ada nilainya dan bisa dipegang. Misal US$, kemanapun kita pergi bisa kita gunakan untuk bertransaksi.
Cryptocurrency, menjadi populer belakangan ini lebih dikarenakan faktor ” imbal beli ” yang sangat besar, sehingga banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi. Disamping faktor imbal beli, juga ada faktor ” kuatnya ekosistem ” yang dibangun oleh komunitasnya, yang cenderung mendorong aggregat demand, sehingga berdampak pada kenaikan nilai pasar yang cenderung meningkat dengan significant, imbal beli yang tinggi, dan pada akhirnya mendorong calon investor untuk masuk dalam komunitas ini.
Perlu diketahui juga bahwa kebanyakan cryptocurrency ini tidak memiliki underline yang riil, misal underlinenya perusahaan yang bergerak di bidang bisnis atau apapun namanya. Karenanya kinerja keuangan cryptocurrency lebih ditekankan pada harga kapitalisasi market dan nilai imbal beli, dan tidak sebaik apabila cryptocurrency tersebut di dukung dengan underline, dimana indikator-indikator keuangan dari underlinenya lebih riil, lebih komplek, minimalnya mampu menggambarkan kinerja underlinenya baik untuk saat ini, maupun saat mendatang.
Mengingat hampir semua cryptocurrency tidak memiliki underline, maka bahayanya adalah ketika harga pasar jatuh, dan komunitasnya terlambat melakukan antisipasi, maka dipastikan uang yang tertanam dalam cryptocurrency akan hilang, mengingat penerbitpun kebanyakan anonim. Oleh karenanya perputaran dana dari bisnis cryptocurrency tidak jelas. Yang pasti, makin tinggi risiko sebuah investasi, makin besar pula keuntungan yang mungkin didapat. (Saptono S/SDJ)